Perbedaan Laminasi Kering dan Laminasi Basah
Laminasi Panas dan Laminasi Basah
Laminasi atau laminating merupakan proses melindungi suatu media dengan melapisi permukaan tersebut menggunakan bahan berupa plastik lembaran tipis khusus yang terbuat dari bahan polypropylene, polyester, atau nylon.
Tujuan dari laminasi atau laminating sendiri, yaitu untuk melindungi, memperkuat, serta untuk keindahan. Secara umum contoh kasus yang sering dilakukan proses laminasi, yaitu Kartu, Cover Buku, Poster, Daftar Menu, dan Produk Percetakan lainnya sehingga menjadi lebih awet, lebih mengkilap, tahan gores, dan mencegah terjadinya kotor, basah, dan rusak.
Sumber : Google.com |
Laminasi atau laminating itu sendiri bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu laminasi basah dan laminasi kering, hal ini sesuai dengan mesin yang digunakan untuk laminasi. Namun untuk saat ini, juga tersedia mesin laminasi dingin dan basah.
Apa perbedaan laminasi basah dan kering?
- Laminasi Kering atau Panas
Laminasi kering merupakan istilah yang disematkan untuk jenis laminasi yang menggunakan mesin laminasi dengan metode panas (Metode Thermall Laminating). Artinya plastik yang akan ditempelkan pada media cetak direkatkan dengan cara memanaskan atau disebut metode Laminasi Thermal. Plastik yang akan ditempelkan ada dua jenis, yaitu ada yang sudah terdapat lem dan ada juga plastik yang belum terdapat lem atau perekat.
Plastik laminating yang umum digunakan adalah bahan polypropylene dengan jenis glossy (mengkilap) atau doff (silky). Bahan ini memiliki harga yang tidak begitu mahal dan banyak tersedia dipasaran. Bahan jenis ini sudah mengandung mengandung lem/perekat. Bahan ini dalam penggunaannya (agar menempel / rekat) membutuhkan suhu 90 – 120 derajat celcius, tapi tergantung pada jenis plastik yang digunakan. Proses pemanasan ini bertujuan untuk melelehkan bagian lem kering pada plastik laminasi agar dapat menempel pada media yang akan dilaminasi.
- Laminasi Basah atau Dingin
Laminasi basah atau dingin merupakan istilah yang disematkan pada mesin yang digunakan untuk jenis laminasi ini, yaitu dengan tidak adanya proses pemanasan untuk merekatkan plastik pada media yang akan dilaminasi. Metode ini disebut dengan istilah Metode Wet. Metode ini menggunakan bahan adhesive yang dicampur bahan pelarut atau air. Adhesive ini dicoatingkan ke permukaan plastik kemudian dilapiskan ke media.
Metode ini lebih murah ongkosnya dibanding metode thermal. Plastik yang digunakan untuk laminasi ini juga hampir sama dengan laminasi jenis thermal, meskipun untuk hasil tentu akan berbeda.
Kedua jenis laminasi di atas tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Karena itu akan sangat bergantung pada objek/bahan yang akan dilaminasi, kebutuhan dan tujuan laminasi itu sendiri.
Terimakasih artikelnya, sangat bermanfaat dan membantu sekali. Kunjungi juga website kami di http://mapraport-ijazah-agenda.com/
ReplyDelete. Sukses selalu